BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini semakin banyak perindustrian yang bermunculan di Indonesia. Salah satunya adalah Pabrik Gula Madukismo yang memproduksi gula berbahan dasar tebu. Kegiatan operasional pabrik ini memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah membuka lapangan kerja bagi warga, khususnya di daerah sekitar pabrik. Akan tetapi yang namanya suatu kegiatan perindustrian pasti akan mengeluarkan limbah.
Limbah cair, padat serta udara industri pangan merupakan sumber pencemaran lingkungan. Jumlah dan karakteristik limbah ini bervriasi menurut jenis industrinya. Contohnya Pabrik gula dalam penggilingan gula ini, maka akan memerlukan banyak ton/kwintal Tebu. Limbah tebu mengandung berbagai macam vitamin sehingga apabila dibuang akan menimbulkan gas buang berupa amoniak/nitrogen dan sulfur yang tidak sedap dan mengganggu kesehatan terutamanya pada pernapasan. Sampai saat ini risiko bau ini masih belum ada jalan keluarnya sedangkan di sisi lainnya produk gula sudah merupakan makanan pokok penambah suatu makanan dan harus ada dalam konsumsi masyarakat kecil sampai dengan masyarakat golongan atas. Dampak negatifnya yang ditimbulkan pabrik gula ini mengancam keberlangsungan lingkungan sekitar pabrik.
Limbah industri gula adalah limbah yang dihasilkan dalam proses penggilingan maupun pengolahan. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan cair. Limbah padat belum bisa dirasakan dampaknya karena ampasnya dapat dimanfaatkan atau dijual untuk makanan ternak, tetapi limbah cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan mengakibatkan tercemarnya sungai. Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika,kimia,dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada gula sendiri ataupun tubuh manusia. Bila di biarkan dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit pernafasan dan kurang nyaman apabila daerah limbah ini dilewati masyarakat. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal,diare,dan lain-lain.
Salah satu limbah berbahaya hasil Pabrik Gula Madukismo adalah limbah COD (Chemical Oxygen Demand). Apabila limbah ini dicampur dengan air akan dapat menyebabkan air tidak dapat dikonsumsi. Selain membuat warna air sungai menjadi coklat, limbah cair Pabrik Gula Madukismo juga mengeluarkan bau yang tidak sedap. Orang yang tinggal di kawasan pabrik pasti seringkali mencium bau yang tidak sedap dari limbah proses pembuatan gula di Pabrik Madukismo.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak limbah madukismo terhadap lingkungan sekitar ?
2. Bagaimana pengaruh terhadap kesehatan masyarakat ?
3. Bagaimana cara pemanfaatan limbah dari pabrik tebu agar dapat memberikan nilai lebih ?
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui dampak limbah terhadap lingkungan sekitar.
2. Mengetahui pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
3. Mengetahui cara pemanfaatan limbah dari pabrik tebu agar dapat memberikan nilai lebih.
D. Hipotesis
Sejauh pengamatan kami, limbah di Pabrik Gula Madukismo memang memberikan dampak yang kurang menguntungkan diantaranya adalah tercemarnya air sungai dan kesehatan masyarakat yang terganggu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).
Pabrik adalah suatu bangunan industri besar di mana para pekerja mengolah benda atau mengawasi pemrosesan mesin dari satu produk menjadi produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Ekosistem perairan adalah ekosistem yang kompone abiotiknya sebagian besar terdiri atas air dan komponen biotik.
Dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi (baik itu negatif atau positif) dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh satu / sekelompok orang yang melakukan kegiatan tertentu.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekitar daerah Pabrik Madukismo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19-21 November 2016.
3. Subjek Penelitian
Pekerja di Pabrik Gula Madukismo, masyarakat sekitar Pabrik Gula Madukismo, dan lingkungan sekitar.
4. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan kajian pustaka serta mencari sumber-sumber di internet.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Dampak Limbah Madukismo Terhadap Lingkungan Sekitar
a. Pencemaran air
Akibat – akibat yang di timbulkan adanya pencemaran air tersebut antara lain :
1) Keadaan air sungai yang menjadi kotor dan keruh.
2) Menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu pernafasan warga di sekitarnya.
3) Banyak biota sungai yang mati
4) Air sungai di tempat pembuangan limbah menjadi tergenang akibat sampah.
5) Merusak pemandangan / mengurangi nilai keindahan.
6) Mencemari sumur warga.
b. Pencemaran udara
Akibat – akibat yang muncul dari pencemaran udara tersebut :
1) Terganggunya pernafasan
2) Dinding – dinding pabrik berubah warna menjadi hitam akibat terkena asap
3) Menyebabkan sesak nafas, mual, dll
2. Pengaruh Terhadap Kesehatan Masyarakat
a. Berbagai penyakit pernapasan akibat pencemaran udara Asap cerobong serta partikulat dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan. Bila kesehatan masyarakat dan pekerja terganggu maka produktifitas juga akan terganggu. Pada akhirnya juga akan membawa pengaruh buruk pada kinerja perusahaan itu sendiri.
b. Stres akibat kebisingan Kebisingan pada tingkatan tertentu dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan stres pada manusia di sekitarnya.
c. Penyakit kulit akibat pembuangan limbah cair Limbah cair tertentu bila dibuang ke badan air dan badan air tersebut digunakan untuk MCK masyarakat, akan dapat menyebabkan penyakit gatal-gatal. Meski begitu banyak dampak kegiatan/usaha, pada kenyataannya mustahil untuk menghindari dampak dengan cara melarang kegiatan/usaha, karena berbagai aktifitas tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
3. Cara Pemanfaatan Limbah dari Pabrik Tebu Agar Dapat Memberikan Nilai Lebih
Pemanfaatan limbah pabrik tebu bisa berupa pembuatan bioetanol, pemanfaatan pucuk tebu sebagai bahan pakan ternak, ampas tebu untuk pakan ternak dan pembuatan senyawa furfural besrta turunannya, serta pembuatan pupuk kompos dari blotong. Sedangkan untuk limbah berupa asap dapat dikelola dengan jalan menekan pengeluaranya diudara bebas.Limbah dari pabrik gula yaitu tetes, dapat dipakai sebagai bahan baku pabrik alcohol. Limbah cair yang dikeluarkan pabrik merupakan limbah organik dan bukan Limbah B3 (bahan beracu dan berbahaya). Limbah cair ini dikelola melalui dua tahapan. Limbah padat berupa ampas tebu (bagasse) dapat dapat dijadikan bubur pulp dan dipakai untuk pabrik kertas, untuk makanan ternak; bahan baku pembuatan pupuk, particle board, bioetanol, dan sebagai bahan bakar ketel uap (boiler) sehingga mengurangi konsumsi bahan-bakar minyak oleh pabrik.
Fraksi limbah tebu lainnya yang masih memiliki nilai gizi yang baik adalah blotong. Blotting adalah limbah yang dapat dipisahkan dengan proses penapisan dalam proses klarifkasi nira. Untuk meningkatkan nilai gizi dari protein pada blotong perlu dilakukan fermentasi dengan menggunakan kapang. Keseimbangan asam amino diharapkan dapat ditingkatkan melalui fermentasi. Dengan meningkalnya kualitas protein diharapkan dapat meningkatkan kecernaan zat-zat makanan. Jenis kapang yang biasa digunakan adalah Saccharomyces cereviceae, Aspergillus oryzae, Aspergiltus niger.Ampas tebu juga dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik yang dijual ke rumah tangga. Misalnya saja sisa ampas tebu pada musim giling 2008 (279.332 ton) dapat menghasilkan listrik sekitar 36 ribu MW, atau dapat untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar 60.000 rumah tangga di lingkungan pabrik gula selama 6 bulan (asumsi kebutuhan rumah tangga 100 KW per bulan) yang menghasilkan rupiah sekitar Rp. 18 Milyard.
Limbah filter cake, abu boiler, dan vinasse merupakan bahan organik. Untuk bisa menjadi pupuk organik yang siap diaplikasikan maka diperlukan suatu proses dekomposisi bahan oleh bantuan mikoorganisme. Proses daur ulang limbah menjadi pupuk dapat dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme secara manual. Sekitar 20-23 hari, proses thermofolik bisa tercapai, maka jadilah humus yang kandungan unsurnya cukup bagus dan berguna untuk memperbaiki struktur tanah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pabrik Gula Madukismo memberikan dampak negative yaitu pencemaran air dan udara. Pencemaran air diantaranya yaitu keadaan air sungai yang menjadi kotor dan keruh. Dan pencemaran udara antara lain yaitu terganggunya pernafasan.
B. Saran
erdasarkan uraian yang teah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat memberikan asumsi sebagai berikut :
Sebagai pihak – pihak perusahaan selalu memperhatikan masyarakat yang ada disekitar pabrik tersebut untuk diberikan kesempatan kerja di pabrik tersebut serta memperhatiakan dampak dari limbah pabrik tersebut.