Memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi yang terbatas ternyata tidak membuat Ita Dwi Aryani yang hanya lulusan SMP tidak patah semangat. Pengusaha muda perempuan ini juga tidak terlena agar impiannya sejak kecil yakni menjadi pengusaha sukses dapat terwujud. Awalnya Ita bingung mau berbisnis seperti apa. Tetapi pengusaha muda perempuan ini justru dari pengalamannya melihat sebuah mobil yang mengantarkan gas elpiji di awal tahun 2017, ia akhirnya memutuskan untuk bergadang gas elpiji dan kebutuhan bahan pokok bersama suami tercinta. Belajar pada usahanya pada tahun 2009 sebagai penjual minyak tanah keliling yang lama kelamaan tergerus zaman ibu ita dan pak kiryadi akhirnya memantapkan niatnya untuk berjualan Gas Elpiji dan bahan kebutuhan pokok. Pada awalnya bu Ita sapaan akrabnya, hanya punya beberapa tabung gas yang ia ambil dari agen yang letaknya lumyan jauh dari desa petarangan karena kuotanya hanya 25 tabung gas, Agen tidak bisa mengantarkan sampai rumah sehingga pak Kiryadi memodifikasi sepeda motornya untuk mengangambilnya dan untuk selanjutnya di ecerkan.

Baca Juga : Label Halal Untuk KPM Kalimenjeling

Pada awalnya, pak Kiryadi bukan orang pertama yang mempunyai usaha gas di lingkungannya membuat pak Kiryadi dan bu Ita membuat terobosan pesan antar lewat media telfon. Hal tersebut membuat usahanya lambat laun dikenal orang banyak. Sejak itu pak kiryadi di tawari sama pihak distributor untuk menjadi agen di wilayahnya karena selalu mencapai hasil penjualan yang memuaskan hingga kini. Meskipun lokasinya usaha yang di tekuni berada di kaki pegunungan Gunung Sumbing pada ketinggian 1.138 mdpl, dengan jarak 18 Kilometer dari ibukota Kaputen Temanggung. Hal ini cukup membuat andrenalin kita naik, karena berada di daerah kaki Gunung Sumbing dengan jalan berlikuk naik turun dengan jurang yang dalam.

Pengusaha Muda Perempuan Lulusan PKH
Pengusaha Muda Perempuan Lulusan PKH

Sementara itu ibu Ita Dwi Aryani selain menjadi pedagang ia tak sedikitpun meninggalkan kewajiban sebagai ibu. Bu Ita mengasuh kedua putra putrinya. Pak Kiryadi dan Bu Ita telah mendapatkan putra dan putri bernama Azka Nur Azkia dan M Arfa Miftahul Mannan yang sedang mengenyam pendidikan di SD Petarangan. Kegigihannya dalam berjuang dan berusaha semata-mata tidak lain dan bukan supaya ia menjadi contoh bagi putra putrinya supaya tidak gampang menyerah demi masa depan yang akhirnya ia bisa lepas dari PKH (Program Keluarga Harapn ). Selain itu bisa memberikan contoh bagi keluarga yang lain karena usahanya selama ini membuahkan hasil yang memuaskan. Perkembangan usaha saat ini telah membuahkan hasil dengan omset perbulan 8.000.000, atas kegigihanya ibu ita telah berhasil menjadi pemasok gas untuk 5 desa dengan pasokan 450 sd 500 tabung gas per minggunya. Sehingga atas dasar itu ibu Ita dan suami menyatakan mengundurkan diri dari PKH ini cerita kegigihan ibu Ita dan keluarga yang mempuyai kegigihan dalam usaha dan ada hal yang tidak pernah ia tinggalkan yakni selalu ada doa dalam usahanya.

Jangan Lupa tinggalkan komentar anda di kolom komentar dibawah lalu jangan lupa share , jangan lupa juga kunjungi Sosial Media saya Instagram Terima Kasih.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.