Menggali Inspirasi KPM Graduasi sebagai Narasumber Pemberdayaan KPM PKH Paguyangan

Graduasi PKH

Pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu target yang dicanangkan oleh program PKH di tahun 2021. Hal tersebut mendasari SDM PKH Paguyangan Kabupaten Brebes mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Usaha dengan tema Memulai Usaha Mandiri dan menjadi sejahtera. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2021 bertempat di kecamatan Paguyangan. Acara ini diikuti oleh seluruh SDM PKH Paguyangan dan pengurus Kelompok Usaha Bersama (KUBE) PKH se-kecamatan Paguyangan sebanyak 31 KPM. Langkah ini diambil untuk lebih menggairahkan KPM PKH untuk bisa berwirausaha, sehingga di samping para KPM PKH mendapat bantuan juga mendapat bekal untuk mandiri, dan anggapan bahwa bantuan sosial merupakan candu bagi masyarakat berusaha kami patahkan.
Narasumber yang kami hadirkan adalah dua KPM PKH Graduasi Mandiri yang kami anggap telah berhasil di usahanya. Kami menyadari masyarakat di tataran bawah atau KPM lebih mudah termotivasi jika melihat dan mendengar dari latar belakang yang sama dalam hal ini adalah memiliki kesamaan pernah menjadi KPM PKH. Komunikasi yang ingin kami bangun adalah frekuensi yang sama antara KPM PKH aktif dan narasumber yang merupakan KPM PKH graduasi. Kami berharap pesan yang ingin disampaikan lebih mudah dicerna dan diterima. Point lain yang ingin kami sajikan adalah bahwa semua orang bisa berhasil dalam usahanya termasuk KPM PKH. Hal ini dibuktikan dengan profil positif dari dua narasumber tersebut sehingga bisa menjadi pemantik kepercayaan diri KPM.

Ibu Bastiatun atau TIA SPREI

Narasumber pertama yang kami hadirkan adalah ibu Bastiatun atau biasa disapa ibu Tia, beliau merupakan KPM PKH Graduasi dari kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Ibu Tia ini mendapatkan bantuan PKH sejak tahun 2016 dan memutuskan untuk graduasi mandiri pada tahun 2020 lalu. Tia Sprei merupakan produk yang dihasilkan dan menjadi usaha yang saat ini digeluti oleh ibu Tia, beliau memulai usahanya semenjak tahun 2018 saat masih aktif menjadi KPM PKH. Bantuan PKH yang diterima saat itu sebanyak Rp. 375.000 dengan tanggungan kategori anak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bantuan ini tidak serta merta dihabiskan, namun beliau sisihkan sebagian untuk kemudian dijadikan modal usaha. Berbekal dari bantuan yang selama ini disisihkan itulah beliau dapat merintis usahanya hingga kini kita dapat saksikan usaha beliau mulai maju dan berkembang. Saat kami berbincang, beliau menyampaikan bahwa omset yang didapat dalam kurun waktu satu bulan bisa mencapai 30 juta rupiah, dan saat ini beliau telah memiliki empat karyawan. Kini ibu Tia memang tidak lagi menjadi KPM PKH, namun beliau memiliki harapan agar para KPM bisa mengikuti jejaknya agar memiliki kesadaran untuk memulai usaha.

Ibu Yudia Ningrum atau Kerupuk Telur Asin Ayuning

Dan narasumber kedua yang menjadi inspirasi kami hari ini adalah Ibu Yudia Ningrum atau lebih banyak dikenal dengan sebutan ibu Ayuning, beliau juga KPM PKH Graduasi dari kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Beliau mendapatkan bantuan PKH selama hampir 6 tahun dari 2014 lalu, dan memutuskan untuk graduasi mandiri pada tahun 2020 karena sudah memiliki usaha mandiri dan usahanya mulai berkembang pesat. Ibu Ayuning menjadi simbolis Graduasi yang dihadiri oleh Bapak Pepen Nazarudin selaku Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial, acara di gelar di di Grand Dian Hotel Brebes. Krupuk telur asin yang di brand dengan nama Ayuning cukup mendapatkan peluang di pasaran, Telur asin Brebes yang menjadi salah satu bahan krupuknya sendiri memang sudah menjadi produk khas Brebes yang cukup dikenal di kancah nasional bahkan internasional. Saat kami berbincang, beliau juga menyampaikan bahwa omsetnya sebulan sudah mencapai angka 60 juta rupiah dengan empat karyawan yang membantu produksinya. Pemasarannya sudah mencapai Palembang, Pekan Baru dan berbagai wilayah yang lain. Diakhir perbincangan kami, ibu Ayuning memberikan pesan, “Jadilah perempuan yang produktif, jangan cuma berhenti hanya pada keinginan, tapi realisasikan”.

Graduasi PKH

“Saya sangat berharap dengan adanya acara pelatihan peningkatan usaha ini dapat menjadikan para pengurus E-warong termotivasi untuk berwirausaha, sehingga proses pemberdayaan KPM PKH di Paguyangan dapat tercapai dengan baik. Selain itu, ada nilai manfaat yang didapatkan oleh peserta setelah berakhirnya acara ini”. Ujar Dwi Natalis Stiawan, SE selaku koordinator kecamatan PKH Paguyangan. “ Penerima PKH sudah seharusnya bisa mandiri, jangan hanya bergantung hanya pada bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Saya sendiri sudah memiliki usaha kecil-kecilan di rumah, yaitu usaha produksi opak mini. Dengan acara ini saya jadi timbul semangat baru untuk lebih serius dalam mengembangkan usaha yang sudah saya rintis tersebut. Semoga saya juga bisa mengikuti jejak ibu Ayuning yang sudah lebih dulu sukses di bidang usaha kuliner. “ ungkap Nur Aeni salah satu peserta yang merupakan KPM PKH dari Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan. Pemberdayaan KPM PKH memang menjadi hal serius yang kami tangani di ruang lingkup kecamatan Paguyangan khususnya, hal ini dapat dilihat dari berbagai macam KUBE PKH baik KUBE jasa maupun KUBE produksi yang merata hampir di masing-masing desa di kecamatan Paguyangan. Dibentuknya KUBE ini menjadi usaha yang kami lakukan bersama agar kesejahteraan KPM PKH perlahan tapi pasti kelak dapat tercapai. Karena Graduasi yang berkualitas terjadi manakala KPM PKH telah mencapai titik kemandirian ekonominya.

Graduasi PKH

Berbicara mengenai pemberdayaan KPM PKH di Kecamatan Paguyangan, ada satu hal baru dan cukup menarik yang digagas oleh pendamping PKH Desa Cipetung, yaitu saudara Nova Purwanto, S.Pd mengenai pembukaan lahan pertanian yang diperuntukkan untuk KPM PKH Desa Cipetung. Hal ini sudah dimulai pada akhir bulan februari tahun 2021 kemarin. Menariknya, pemberdayaan ini bisa disesuaikan dengan potensi yang ada di desa tersebut. Desa Cipetung yang mayoritas masyarakatnya bertani, dengan wilayahnya yang cukup subur untuk bercocok tanam menjadi peluang baru untuk menciptakan pemberdayaan. Maka memilih bertani sebagai salah satu bentuk pemberdayaan KPM menjadi hal yang dirasa cukup tepat.
Kemandirian ekonomi KPM PKH menjadi hal penting yang tengah kami upayakan bersama, bukan hanya sebatas pada angan maupun keinginan tapi menuju realisasi yang nyata. Kegiatan Pelatihan Peningkatan Usaha ini merupakan langkah awal yang telah kami mulai, dan setelah acara ini berakhir upaya yang akan kita lakukan adalah menggali setiap potensi yang dimiliki oleh KPM PKH di wilayah Paguyangan. Kemudian kita perlu mengawal setiap rintisan usaha yang telah dibangun oleh para KPM kami, karena peran pendamping dalam pemberdayaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh KPM. Harapan kami bersama setelah acara ini berakhir kelak akan muncul pengusaha-pengusaha baru dari KPM PKH Paguyangan, yang akhirnya akan membuat mereka para KPM PKH ini dengan bangga dan suka rela mengundurkan diri dari kepesertaan PKH dan menjadi KPM Graduasi mandiri. Kami menyadari pula bahwa pemberdayaan KPM maupun graduasi mandiri menjadi kerja kita bersama. Hal ini memang bukan perkara mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Jadi mari kita mulai merapatkan baisan untuk bersama-sama membantu mensukseskan Program Keluarga Harapan ini dengan langkah yang gterencana dan dapat dilakukan secara pasti oleh KPM sehingga target graduasi mandiri 10 % dapat tercapai di akhir tahun.

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.