Siti Hajar adalah KPM penerima manfaat PKH dari Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari yang memiliki 2 anak sekolah yaitu SMK dan SD. Saat ini adalah tahun dimana anak dari ibu Siti Hajar naik kejenjang berikutnya, anak pertamanya lulus sekolah dari SMK dan anak keduanya lulus dari SD masuk kejenjang SMP. Ibu Siti Hajar awalnya tinggal di pinggir sungai banjir kanal timur tepatnya di atas tanggul banjir kanal timur, jadi jangan ditanya lagi kalau banjir pasti rumahnya penuh air karena tempat tinggalnya adalah daerah langganan banjir tiap tahunnya. Pada awal menjadi peserta PKH ibu Siti Hajar bekerja sebagai penjual lumut di pinggir sungai, lumut ini digunakan untuk umpan mencari ikan oleh para pemancing. Kebetulan daerah tempat tinggal ibu Siti Hajar banyak tambak ikannya.
Seiring berjalannya waktu akhirnya beralih profesi sebagai penjual es teh dan aneka minuman lainnya di Pasar Waru Kaligawe. Suami ibu Siti Hajar adalah penjual barang rongsok / barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan lagi di Pasar Waru. Pada awalnya mereka mempunyai lapak kecil di pinggir tanggul namun karena ada relokasi dan normalisasi kali banjir kanal timur akhirnya mereka sekeluarga kena gusur dan hanya dapat ganti sebuah kios kecil dilantai 2 Pasar Waru Kaligawe.
Jangan Lupa Baca : Graduasi Setelah Membuka Layanan Perawatan Tubuh
Penggusuran terjadi pada tahun 2020 pada saat pandemi sehingga mau tidak mau mereka harus pindah dengan kondisi ekonomi yang belum pasti dan tempat tinggal yang belum pasti juga, dengan semangat dan tekad yang kuat demi pendidikan anak anaknya yang masih sekolah dan butuh biaya akhirnya mereka menempati kios sebagai tempat tinggal sementara, dan mereka membuka lapak kecil kecilan di pinggiran pasar waru. Awalnya hanya berjualan barang bekas seperti kipas angin, sepeda bekas, magic com dan berbagai alat elektronik lainnya. Melihat peluang yang begitu besar akhirnya bu Siti Hajar bersama suami memberanikan diri menambah barang dagangan alat – alat listrik yang masih baru dan dijual sedikit lebih murah dari harga toko. Ternyata peminatnya banyak dan barang dagangan pun semakin beragam macamnya, bukan hanya barang bekas saja tapi barang baru juga. Lapaknya sangat sederhana bahkan jauh dari kata bagus karena hanya di tutupi oleh terpal dan mmt bekas dan kalo hujan pasti kemasukan air, namun semangat berjuangnya sangat tinggi. Bahkan anaknya yang masih sd ikut membantu berjualan tanpa rasa malu.
Kini usaha bu siti hajar sudah lumayan dengan omset perhari hampir 1 jt, namun bu Siti Hajar tidak lantas bersantai ria, dia tetap semangat berusaha agar bisa memiliki tempat tinggal yang layak. Pada tanggal 22 februari 2021 pendamping sengaja mengunjungi lapaknya karena sudah lama bu Siti Hajar tidak ikut pertemuan kelompok setelah rumahnya tergusur. Pada awalnya kunjungan ini hanya ingin memastikan bahwa kpm tersebut baik baik saja dan memastikan anaknya masih sekolah. Setelah mengobrol panjang lebar akhirnya bu Siti Hajar dengan mantab menyatakan diri mundur dari pkh. Dia merasa sudah cukup lama menerima manfaat dari PKH “7 tahun” bukanlah waktu yang sebentar dan selama itu dia sudah cukup terbantu sampai akhirnya anaknya bisa lulus SMK pada tahun ini. Bu Siti Hajar mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah dalam hal ini Kementrian Sosial yang sudah banyak membantu keluarganya, ucapan terima kasih juga di haturkan kepada pendamping pkh yang sudah mendampingi selam 7 tahun ini dan yang sudah mau mendengarkan setiap curhatannya .
Bagi ibu Siti Hajar PKH adalah progam yang benar benar memberi manfaat baginya karena sejak mendapat bantuan PKH biaya sekolah anaknya dapat teratasi karena anaknya sekolah di SMK swasta yang tentu saja harus bayar perbulannya. Semangat ibu Siti Hajar untuk menyekolahkan anaknya sampe ke jenjang yang lebih tinggi perlu di acungi jempol karena dia tidak pernah malu dengan keterbatasan yang dimiliki dan tetap semangat berusaha.
Jangan Lupa Baca : Kuliner Tempo Dulu di Kelurahan Siwalan
Jangan Lupa Lihat Video Berikut Ini :
[…] Manfaat PKH Sangat Terasa Bagi Ibu Siti Hajar […]