Kathmandu, sebuah duo pop-rock dari Jakarta, baru saja merilis single kedua mereka yang berjudul “LETTER,” setelah sebelumnya merilis single pertama yang diberi judul “MADDY” pada bulan Juli lalu. Dalam “LETTER,” mereka mencoba untuk memahami makna di balik keputusan seseorang yang memilih meninggalkan dunia. Inspirasi untuk lagu ini datang dari pengalaman mereka saat menyaksikan perbedaan besar antara gemerlap dunia musik dan kompleksitas masalah yang dihadapi oleh para musisi dalam film dokumenter musik dari tahun 90-an.
Jangan Lupa Baca Juga : Cara Mengutarakan Perasaan KATHMANDU Melalui “MADDY”
Melalui “LETTER,” mereka ingin menghormati dan mengabadikan warisan yang ditinggalkan oleh pahlawan-pahlawan musik yang telah tiada. Mereka ingin memperingati pengaruh luar biasa yang para musisi tersebut berikan melalui lagu ini. Namun, “LETTER” juga membawa pendengar untuk merenung tentang pertanyaan yang dalam: mengapa para musisi berbakat sering memilih mengakhiri hidup mereka, bahkan ketika mereka berada di puncak karir mereka? Melalui lagu ini, Kathmandu ingin menjelajahi alam pikiran yang gelap dan emosi yang mungkin tidak terlihat di balik kemegahan dunia musik.
Pembuatan “LETTER” melibatkan Basil dan Marco sebagai anggota Kathmandu, serta kolaborasi dengan Rafi Sudirman yang memainkan saksofon dan Firas Raditya, bassist dari band Rachun, yang berkontribusi dengan permainan organ dan synthesizer. Lagu ini juga diproduksi kembali oleh Ridho Hafiedz, yang sebelumnya telah memproduseri single pertama Kathmandu, “Maddy.”
Kathmandu sangat bersemangat untuk berbagi lagu ini dengan pendengar dan berharap bahwa musik mereka akan memberikan inspirasi. Setelah perjalanan selama tiga tahun, mereka akhirnya melahirkan single kedua yang penuh makna. Kini, pertanyaannya adalah, karya apa lagi yang akan datang dari Kathmandu?