Bagian Barat, sebuah unit rock asal Lhokseumawe, Aceh, telah menjadi sorotan dalam dunia musik. Dengan anggotanya yang berbakat, termasuk Ijoeng (Lead Vocal), Agung (Guitar, Vocal), Aries (Drum), dan Zaki (Bass), band ini terbentuk pada awal tahun 2022. Awalnya terdiri dari Ijoeng, Agvng, dan Aries, namun setelah enam bulan berlalu, mereka memutuskan untuk merekrut Zaki untuk mengisi posisi bass.

Jangan Lupa Baca Juga : Sheila Purnama Bercerita Akhir Perjalanan Cinta Yang Tak Berkahir Indah Melalui Single “Tak Terikat”

Kehadiran mereka di dunia musik semakin terasa kuat ketika mereka merilis “Panggung Maya” enam bulan yang lalu. Dan sekarang, Bagian Barat kembali ke studio untuk mengerjakan materi single kedua mereka yang bertajuk “Merah.” Dalam proses kreatif ini, Bagian Barat memutuskan untuk mengundang Teungku Ranup, seorang musisi asal Kota Lhokseumawe, untuk berkolaborasi. Keberadaan Teungku Ranup dalam single “Merah” ini memberikan sentuhan etnik Aceh yang kuat, dengan melibatkan dua pemain Rapai, yaitu Nanda dan Uday.

Single “Merah” tidak hanya sekadar lagu. Bagian Barat berusaha memberikan makna lebih dalam dengan sentuhan riff-riff gitar rock yang menghadirkan nuansa perlawanan. Mereka juga memasukkan petikan gitar akustik untuk memberikan sentuhan yang lebih muram. Lirik-lirik yang dinyanyikan oleh Teungku Ranup berhasil menghadirkan suasana sedih dan perasaan kehilangan atas orang-orang terdekat.

Namun, “Merah” adalah lebih dari sekadar sebuah lagu. Ini adalah manifestasi dan ekspresi Bagian Barat sebagai saksi sejarah bagi rakyat Aceh dan keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia di mana pun mereka berada. Lagu ini adalah wujud dari kesadaran tentang pentingnya hak asasi manusia yang telah dirampas. Bagian Barat percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk mengobati meskipun tidak bisa menggantikan keadilan. Mereka berharap agar korban-korban yang telah kehilangan nyawa mereka tidak hanya dianggap sebagai statistik, tetapi juga sebagai manusia yang hak hidupnya harus diakui dan dihormati.

Single terbaru “Merah” telah dirilis di seluruh platform digital, sehingga pesan dan ekspresi Bagian Barat tentang sejarah dan hak asasi manusia dapat didengarkan oleh banyak orang. Mereka tidak hanya menciptakan musik, tetapi juga menghormati sejarah dan mengingatkan kita semua akan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menjaga perasaan kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Bagian Barat adalah contoh bagaimana musik dapat menjadi sarana untuk menyuarakan pesan yang lebih dalam dan penting bagi masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.