Devil’s Still Alive adalah rekaman live dari IGMO, grup rock asal Kediri, yang sekaligus menjadi debut live session dari Luapotalapo, kemitraan audiovisual yang juga berasal dari Kediri. Sesi ini mengambil tempat pertama dalam EMusic Studio, studio asal Tulungagung yang seringkali menjadi tempat penyelenggaraan acara musik. Dalam merinci Devil’s Still Alive, terdapat beberapa aspek menarik yang patut dicatat, membentuk katalog Soundjana Creative dengan ciri khasnya.

Jangan Lupa Baca Juga : Putri Ariani Mendapatkan Penghargaan dari AMI Awards sebagai Artis yang Memberikan Inspirasi pada Tahun 2023

Pertama, judul yang mencekam, “Devil’s Still Alive,” sejatinya tidak mencerminkan semangat menyerah, meski merujuk pada nama klub sepakbola dengan julukan serupa. Nama ini diambil dari lirik “The Oldbook,” trek keenam dalam album debut mereka, Take It Over.

Devil’s Still Alive juga memperoleh keunikan dari judulnya yang menyeramkan, tidak mencerminkan semangat menyerah, sekaligus merujuk pada sebuah klub sepakbola dengan julukan serupa. Nama ini diambil dari lirik “The Oldbook,” trek keenam dalam album debut mereka, Take It Over. Sesi rekaman live ini memanifestasikan semangat keras dan vitalitas band ini, membuktikan bahwa meski menghadapi tantangan, semangat mereka tetap hidup dan berkobar. Keseriusan dalam merangkai suara live juga menciptakan pengalaman mendalam bagi pendengar, merangkul esensi kreativitas IGMO yang tak terkekang.

Kedua, keberhasilan sesi ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Aldike Anggara dan Manaditara memimpin tim produksi, sementara Bimo Donoseputro berperan sebagai co-executive producer. Dukungan teknis datang dari LED Rovspot dan Nora Visual, sementara dalam hal logistik, Alam Kitchen, restoran favorit di Tulungagung, memberikan dukungan penuh. Terpapar! Musik juga membantu dalam hal publikasi.

Ketiga, setlist dalam sesi ini menampilkan empat lagu yang telah dirilis sebelumnya, yakni “Head on Fire,” “Awesome,” “The Oldbook,” dan “Dystopian Tropical Sojourn.” IGMO juga memperkenalkan dua trek baru, “Spyhole” dan “Karakoram,” yang diperkirakan akan menjadi bagian dari album kedua mereka berjudul Absurd, Artificial, Potential yang direncanakan selesai pada tahun ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by IGMO (@igmo_)

Versi studio dari “Spyhole” dan “Karakoram” masih dalam tahap penggarapan bersama dengan sepuluh trek lainnya. Seiring dengan menunggu pengumuman lebih lanjut, pertanyaan apakah aransemen kedua lagu ini merupakan versi final atau hanya untuk sesi ini masih menggantung. Jawabannya, mungkin hanya IGMO, Tuhan, dan—sebagaimana tercantum dalam judulnya—iblis yang mengetahuinya. Sebuah proyek musik yang tak hanya mengeksplorasi dimensi live dari kreativitas IGMO, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan Luapotalapo di dunia audiovisual.

Jangan Lupa Baca Juga : Single “Infinity & Beyond” dari Andrea Tanzil yang Terinsipirasi Dari Karakter Animasi

Devil’s Still Alive juga memperoleh keunikan dari judulnya yang menyeramkan, tidak mencerminkan semangat menyerah, sekaligus merujuk pada sebuah klub sepakbola dengan julukan serupa. Nama ini diambil dari lirik “The Oldbook,” trek keenam dalam album debut mereka, Take It Over. Sesi rekaman live ini memanifestasikan semangat keras dan vitalitas band ini, membuktikan bahwa meski menghadapi tantangan, semangat mereka tetap hidup dan berkobar. Keseriusan dalam merangkai suara live juga menciptakan pengalaman mendalam bagi pendengar, merangkul esensi kreativitas IGMO yang tak terkekang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.