Xeva Al Gazel, seorang penyanyi berusia 18 tahun, merangkai lagu-lagunya dari pengalaman pribadinya yang ia tuangkan dalam ‘diary’ hidupnya. Musiknya begitu terkait dengan realitas dan pengalaman di usianya. Menekuni genre British Pop dan Ballad, Gazel menciptakan musik yang mencerminkan kesehariannya. Musisi muda ini tidak hanya menulis lagu-lagunya sendiri, tetapi juga memproduksi karya-karyanya.
Jangan Lupa Baca Juga : G.A.T.E Sebar Vibe Positif Lewat Single ke-2 “One Step at a Time”
Al Gazel memiliki ikatan yang kuat dengan musik sejak kecil, yang terinspirasi dan dipengaruhi oleh ayahnya, Fajar PJ, seorang keyboardist dari ELEMENT dan seorang produser. Ayahnya adalah motivasi utama Al Gazel untuk menjelajahi industri musik. Di samping vokalnya yang menawan, dia juga memiliki bakat dalam memainkan beberapa instrumen musik seperti piano, gitar, ukulele, dan drum.
Selama masa isolasi pandemi, Gazel menemukan inspirasi untuk menuangkan perasaannya dalam bentuk lagu. Lagu debutnya “Notification” yang dirilis tengah tahun ini mendapat sambutan luar biasa dari para penggemar. Audiens dan pengikutnya di platform audio dan video yang baru dibuatnya tumbuh secara signifikan.
Kali ini, Gazel merilis karya keduanya, “JUST A DREAM”, yang merupakan kelanjutan dari cerita “Notification”. Lagu ini mengisahkan perasaannya terhadap seseorang yang tak pernah membalas pesan ‘text’-nya. Meskipun mengetahui bahwa perempuan itu tak meresponsnya dan tak menyukainya, Gazel merasa kuat terhadapnya. Ia memutuskan untuk tidak lagi menyatakan perasaannya karena sadar bahwa harapan itu tak mungkin.
Namun, kejadian mengejutkan terjadi. Selama seminggu, Gazel bermimpi bahwa perempuan itu menjadi kekasihnya. Mimpi tersebut awalnya memberinya harapan untuk mencoba kembali meraih hati sang perempuan. Namun, pada akhirnya ia menyadari bahwa itu hanyalah mimpi dan keindahan masa lalu hanya bisa dirasakan lewat mimpi-mimpi yang dia alami selama tujuh hari itu. Sebab itu semua hanyalah Mimpi, tak pernah nyata antara dirinya dan sang perempuan.