Beberapa waktu lalu, perhatian publik terfokus pada dua konser internasional, yakni Bring Me The Horizon (BMTH) dan Coldplay, yang mencuat karena sejumlah masalah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kedua acara tersebut menyoroti sejumlah permasalahan dalam penyelenggaraan konser, yang diyakini banyak pihak disebabkan oleh promotor atau Event Organizer (EO) yang menyelenggarakan acara tersebut.

Jangan Lupa Baca Juga : Timeless Suguhkan Sebuah Perenungan Lewat Single “Disolusi Kontemplasi”

Kondisi kacaunya konser, menurut pandangan sebagian kalangan, dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor utama yang berkaitan dengan penyelenggaraan acara tersebut. Beberapa hal yang muncul sebagai sorotan ketika akan mengadakan atau menghadiri konser mencakup:

1. Venue yang Tidak Cocok: Pemilihan lokasi acara perlu diperhatikan untuk memastikan kesesuaian dengan jenis konser yang akan digelar.

2. Kapasitas Jumlah Penonton: Sejumlah konser mungkin tidak sesuai dengan kapasitas tempat yang tersedia, menyebabkan ketidaknyamanan dan risiko keamanan.

3. Kesiapan Promotor atau EO: Beberapa EO dinilai belum memadai dalam menangani acara dengan skala besar, terutama jika melibatkan penyanyi atau band dari luar negeri.

4. Praktik Tidak Etis oleh Promotor: Beberapa promotor dituding melakukan praktik-praktik yang tidak sah, seperti penjualan tiket secara individual tanpa prosedur yang benar.

Dalam kasus konser Coldplay, muncul isu yang menarik perhatian mengenai penonton yang terkesan suka “mencuri” barang-barang dari konser, khususnya gelang Xyloband yang seharusnya dikembalikan. Meskipun ada klarifikasi bahwa sebagian besar gelang dikembalikan, masih tetap ada sebagian penonton yang dianggap menganggapnya sebagai souvenir.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Coldplay (@coldplay)

Kejadian seperti ini mencerminkan perlunya refleksi etika dan moral dalam perilaku masyarakat. Penting untuk memahami bahwa tindakan “mencuri” barang dari suatu acara bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan. Setiap penonton seharusnya patuh terhadap aturan yang berlaku selama konser.

Jangan Lupa Baca Juga : Kemendikbudristek Mendukung AMI Awards ke-26 dalam Merayakan Perbedaan

Diperlukan kerjasama dari semua pihak, baik promotor maupun penonton, untuk menciptakan pengalaman konser yang aman, nyaman, dan berkesan bagi semua. Semua harus bersama-sama menjaga integritas sebuah acara, menghargai karya seni yang disajikan, dan menghormati aturan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Dengan begitu, setiap konser dapat menjadi pengalaman yang positif dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.