Resensi Buku The Hunger Games :Tersulut (Catching Fire)

1.IDENTITAS

Judul : The Hunger Games :Tersulut (Catching Fire)
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan Ke VII Mei 2012
X Februari 2013
Halaman : 424
Alih Bahasa : Hetih Rusli
ISBN : 978-979-22-9946-5
Harga : Rp. 59.000,-

2.SINOPSIS

Dalam The Hunger Games, Katniss Everdeen bersama teman lelaki satu distriknya, Peeta Mellark, berhasil keluar menjadi pemenang Hunger Games ke-74. Namun, kemenangan keduanya ini justru membuat Katniss terjerumus dalam cekaman Capitol. Buah berry beracun yang menjadi senjata Katniss dan Peeta untuk sama-sama menjadi pemenang ternyata dianggap sebagai tindakan perlawanan terhadap Capitol dan memicu pemberontakan di distrik-distrik. Presiden Snow mengancam Katniss untuk meredakan kegelisahan penduduk distrik dalam Tur Kemenangan dan kembali berpura-pura menjadi pasangan yang sempurna bersama Peeta. Keluarga dan orang yang dicintai Katniss menjadi taruhannya…

Tur Kemenangan tidak membantu Katniss dalam meredam pemberontakan di distrik, tetapi justru membuat semuanya makin kacau. Apa yang dilakukan Katniss sehingga api pemberontakan di distrik-distrik makin tersulut?

Pembukaan Quarter Quell yang merupakan perayaan 25 tahun sekali sebentar lagi dimulai. Dalam perayaan Quarter Quell ketiga ini, Katniss dikejutkan dengan sistem permainan yang dibacakan oleh Presiden Snow. Sebuah sistem yang mewajibkan para pemenang Hunger Games kembali bertarung di arena.

3.UNSUR INTRISIK & EKSTRINSIK

A.Intrinsik

a.Tema
Petualangan, Aksi, Kehidupan, Politik dan Sains
b.Alur
Alur maju dan mundur (flashback) atau campuran.
c.Setting
•Waktu : Novel ini merupakan novel dengan jalan cerita yang menjelaskan tentang bayangan di masa depan, atau biasa disebut distopia. Sedangakan latar pagi, siang, sore dan malam hari, sudah mencakup ke dalamnya.
•Tempat        : District 12, Panem (yang merupakan wilayah dimana capitol beserta ke-12 distrik), Capitol, Arena Pertarungan
•Suasana : Menyeramkan, Tegang, Haru dan  Sedih.
d.Amanah
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah hidup itu tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Namun kita patut memperjuangkannya sampai titik darah penghabisan.
e.Sudut pandang
Orang pertama karena pada novel ini, penulis menuliskan jalan cerita dengan menggunakan sudut pandang Katniss saja.
f.Penokohan
Katniss Everdeen : Pemberani, tegas, kuat, keras.
Peeta Mellark : Penyayang, lembut, mudah cemas.
Primrose Everdeen : Penyayang, lembut.
Gale Hawthorne : Kuat, pemberani, bertanggung jawab, dapat dipercaya.
Ibu Katniss : Pendiam, mudah terpukul.
Caesar Flickerman : Baik, ramah.
Cinna : Ramah, baik, penyayang, lembut.
Presiden Snow : Keras, Kejam, otoriter, keras.
Haymitch Abernathy : Perhatian, menyebalkan, suka mengulur waktu.
Rue : Lembut, penyayang, pemalu, gesit.
Effie Trinket : Cerewet, centil, pengertian.
Seneca Crane : Jahat, mudah dibujuk.
Cato : Kejam, keras, serakah.

B.Ekstrinsik

a.Latar belakang pengarang

Nama Lengkap : Suzanne Collins
Profesi : Penulis skenario dan Novelis
Tempat Tanggal Lahir : Hartford, Connecticut 10 Agustus 1962
Karya – Karya :
Gregor the Overlander (2003)
Gregor and the Prophecy of Bane (2004)
Gregor and the Curse of the Warmbloods (2005)
Gregor and the Marks of Secret (2006)
Gregor and the Code of Claw (2007)
The Hunger Games (2008)
Catching Fire (2009)
Mockingjay (2010)
Fire Proof: Shelby Woo #11 (1999)
When Charlie McButton Lost Power (2005)

When Charlie McButton Gained Power (2009)

b.Nilai nilai

4.KELEBIHAN

Katniss, dia adalah tokoh favorit saya. Sebagai salah satu tokoh utama, ia memiliki karakter yang amat kuat sehingga dapat memikat pembaca dengan setiap tingkah lakunya. Seorang yang sangat tangguh dan cerdas. Karakter Katniss ini dapat menjadi sosok  panutan bagi para generasi muda zaman sekarang untuk berani menghadapi dan mencari jalan keluar untuk semua rintangan yang ada dalam hidup, bukannya mencari jalan pintas.
Gale dan Peeta, dua laki-laki yang dicintai Katniss pun tidak kalah memikat hati saya. Mereka berdua menghadirkan sisi keromantisan tersendiri dalam novel ini. Memikat, romantis, sekaligus penuh ketegangan. Itu pendapat saya tentang novel ini.

Suzanne Collins tampaknya tak ingin pembacanya kecewa. Terbukti, ia tak sedikitpun melupakan bagian-bagian terkecil dalam novel ini. Arena Quarter Quell ditampilkan sangat bagus dan detail sehingga pembaca bisa memanjakan imajinasinya sampai titik tak terhingga. Jebakan demi jebakan di arena dibuat dengan sangat bagus dan tak terduga.
Tidak hanya fantasi dan pertualangan belaka yang disuguhkan buku ini, banyak nilai – nilai kehidupan yang bisa dipetik, seperti keluarga, cinta, pengorbanan, dan perjuangan. Buku ini membuat pembaca menyadari bahwa hidup harus dilalui dengan perjuangan dan pengorbanan, bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk orang – orang yang kita cintai dan bahkan orang – orang yang tidak kita kenal, yang ada di sekitar kita. Hal ini akan membuat hidup kita lebih berarti.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh siapapun, karena di dalamnya terkandung hampir semua genre, seperti fantasi, drama, thiller, dan action. Plus, berbagai pelajaran mengenai hidup yang ada dalam buku Tersulut ini.

5.KEKURANGAN

Kekurangan dari novel ini adalah bagian akhirnya gantung. Membuat pembaca bertanya-tanya. Sebenarnya memang dibuat menggantung dan berlanjut ke buku ketiga.

6.KESIMPULAN (kritik saran)

Untuk ukuran buku terjemahan, Catching Fire termasuk dalam jejeran buku yang diedit dengan bagus. Kesalahan cetak dan ejaan nyaris tidak ada pertahankan. Sebaiknya diberi daftar isi yang jelas. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh siapapun, karena di dalamnya terkandung hampir semua genre, seperti fantasi, drama, thiller, dan action. Plus, berbagai pelajaran mengenai hidup yang ada dalam buku Tersulut ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.