Kwartet rock asal Bali, Jangar, kembali merilis single terbaru yang berjudul “Artileri” setelah merilis double-single pada November 2021 lalu. Yang menarik, karya terbaru dari band ini juga hadir dalam bentuk video musik yang dapat ditonton di kanal YouTube mereka sejak Jumat lalu, tanggal 15 September.
Jangan Lupa Baca Juga : Noui Memancarkan Keajaiban Lewat Single Terbarunya, “the moon is not here”
Jangar telah menggandeng Aditya Muhara sebagai sutradara video musik mereka untuk memberikan visualisasi yang sesuai dengan lagu ini. Muhara memilih lokasi berupa bangunan terbengkalai sebagai latar belakang video musik ini. Pemilihan lokasi ini menggambarkan sudut pandang seorang pelaku eksekusi mati. Dalam video ini, Muhara mengambil inspirasi langsung dari deskripsi lirik lagu.
Menurut Muhara, video ini menggambarkan bagaimana kekuatan dan kekuasaan selalu berada di tangan mereka yang berada di puncak hierarki. Mereka memiliki kebebasan untuk melakukan apapun kepada mereka yang berada di bawah, dan penganiayaan terhadap yang lemah sering kali terjadi. Hal ini juga tercermin dalam simbolisme penguasa yang mengenakan pakaian rapi seperti jas, sementara mereka yang lemah mengenakan pakaian lusuh dan kotor.
Video ini mencerminkan tema yang umum dalam lagu-lagu Jangar, yaitu isu-isu sosial dan politik. Dalam lagu “Artileri,” mereka mengungkapkan tentang kekuatan besar yang menggunakan segala cara untuk mengendalikan sumber daya vital. Salah satu anggota Jangar, Pasek, menjelaskan bahwa lagu ini mencoba menyampaikan pesan tentang tangan-tangan berkuasa yang sulit dipahami, yang dapat mengorbankan nyawa demi pertumbuhan ekonomi. Lagu ini memosisikan diri pada sudut pandang orang yang melakukan perintah tanpa tanya, bahkan jika itu berarti membunuh anak-anak dan orang tua.
Video musik “Artileri” sudah bisa ditonton di kanal YouTube Jangar sejak tanggal 15 September. Lagu ini juga akan menjadi bagian dari mini album baru Jangar yang akan datang.