Monkey Boots secara resmi merilis rekaman studio live “Djakarta” secara digital, membawa lagu yang sebelumnya muncul secara tak terduga di internet belasan tahun lalu. Pada masa itu, situs streaming dan unduhan audio seperti SoundCloud dan 4Shared mulai bermunculan, dan Monkey Boots berhasil menarik perhatian pendengar, terutama di Jakarta, melalui penyebaran lagu ini di platform-platform tersebut.
Jangan Lupa Baca Juga : Asa, Cinta Sederhana Karya Monkey Boots
Terbentuk pada tahun 2004 di Jakarta, mereka menjadi perwakilan musik Ska, Rocksteady, dan Reggae. Formasi saat ini diisi oleh Edwin, Adam, dan Indra, yang terus bersama-sama melanjutkan perjalanan mereka sejak tahun 2004.
“Djakarta” adalah salah satu lagu pertama yang diciptakan oleh Monkey Boots, menceritakan tentang kebanggaan seseorang terhadap tempat kelahiran dan masa kecilnya. Edwin, atau Tuan Jenggo, sebagai penulis lagu “Djakarta,” menyatakan bahwa, terlepas dari situasi apa pun di kota itu, kebanggaannya tetap utuh.
Proses pembuatan lagu “Djakarta” dilakukan dengan cepat, hanya memerlukan waktu 30-60 menit. Secara lirikal, lagu ini terinspirasi oleh “Cocksparrer – England Belongs to Me” dan “The Clash – London Calling,” sementara secara musikal terdapat pengaruh dari “The Specials – Rude Boys Outa Jail.”
Rekaman ini dirilis dalam format studio live untuk mempertahankan karakter asli lirik dan musiknya, menunjukkan sound yang kasar, suara vokal yang masih liar, dan semangat muda yang penuh api yang menyuarakan kebanggaannya. Meskipun telah berusia, tantangannya sekarang adalah bagaimana mempertahankan mood lagu agar tetap relevan.
“Djakarta” sudah dapat dinikmati di berbagai platform streaming digital seperti Spotify, Apple Music, TikTok Music, YouTube Music, dan lainnya. Rilisan ini menjadi perwujudan dari perjalanan panjang Monkey Boots dan kebanggaan mereka terhadap kota Jakarta.
