Nama : Aprilia Handriyastuti
Resensi Novel
1. Identitas
Judul : Sabtu Bersama Bapak
Penulis : Adhitya Mulya
Penerbit : Gagasmedia
Tahun terbit : 2014
Jumlah halaman : 277 halaman
2. Sinopsis
Novel Sabtu Bersama Bapak berkisah tentang dua anak lelaki yang tumbuh dewasa dengan didikan bapak yang telah tiada. Bapak mewariskan pemikirannya yang ia tuangkan dalam berpuluh-puluh kaset video yang dibuatnya sebelum meninggal. Bapak ingin anak-anaknya tumbuh tanpa kehilangan peran kepala keluarga yang akan mengajari mereka banyak hal tentang kebijakan hidup. Bapak hanya punya jatah hidup dalam waktu 1 tahun sebelum meninggal. Karena vonis kanker yang dideritanya membuat bapak harus berjibaku mengejar waktu selama satu tahun untuk membuat video-video yang penting bagi kehidupan anaknya kelak. Setelah kematian bapaknya, Satya dan Cakra, kedua anak Bu Itje dan pak Gunardi tumbuh menjadi lelaki cerdas dan mapan. Dua hal yang menjadi masalah kini adalah Cakra yang jomblo akut tak kunjung menemukan jodoh dan Satya yang jadi ayah pemberang membuat ketiga buah hatinya takut padanya.
Satya besar dalam didikan Bu Itje yang berjuang menafkahi hidup dari berjualan makanan di warung makan yang didirikannya. Setiap kali ada orang yang mengganggu warung ibunya, Satyalah yang turun tangan dengan berkelahi. Sebuah selfdefense yang akhirnya membuat Satya menjadi lelaki yang keras dan tak sabaran hingga ia menjadi ayah dan seorang suami. Satya sering memprotes apa saja yang dirasa tidak sesuai dengan keinginannya. Istrinya bahkan mengirimi Satya sebuah email agar ia tidak pulang saja dibandingkan harus melampiaskan marahnya setiap kali pulang ke rumah. Inilah yang membuat Satya berubah dan mulai menonton lagi video-video dari bapak yang dulu ia rajin tonton setiap Sabtu sore.
Di sisi lain, Cakra jatuh bangun merebut hati Ayu, gadis yang ia sukai di kantornya. Sayangnya ada lelaki lain, Salman, yang lebih agresif dibanding Saka(panggilan kecil Cakra) yang membuat ia kalah langkah saat mendekati Ayu. Di lain waktu, Ibu Itje harus menjalani perawatan untuk penyakit yang dideritanya. Bahkan Ibu Itje tidak mau anaknya tahu perihal sakitnya ini. Ibu Itje ingin Saka fokus pada pencarian jodoh yang tak kunjung membuahkan hasil baik. Hingga pilihan untuk menjodohkan Saka dengan anak temannya pun membuat Saka mau tak mau memilih untuk mencoba bertemu muka dengan sang calon.
3. a) Unsur intrinsik
– Tema : Keluarga
– Alur : Majumundur
– Sudut Pandang : Sudut pandang orang ketiga
– Setting/latar :
· Latar Tempat :
a. Jakarta
Bukti : Jakarta, Desember 1991
b. Bandung
Bukti : Udara pagi di daerah Sukajadi, Bandung, memang masih segarpada waktu seperti ini.
c. Karlslunde
d. Bukti : Karlslunde, Sabtu pagi
· Latar Waktu :
a. Pagi
Bukti : Karlsunde, Sabtu pagi.
b. Sore
Bukti : Minggu sore pada pertengahan September, 2016.
· Latar Suasana :
a. Menakutan
Bukti : Dia melirik keluar rumah, badai itu semakin gelap.
b. Menegangkan
Bukti : Satya mengamuk. Meja yang terbuat dari metal itu dia hantam lagi dengan tangan.
– Tokoh dan Penokohan
· Bapak : Bijaksana,
· Ibu Itje : Sabar, tidak suka mengrepoti orang lain
· Satya : Tegas, Keras, Disiplin, Baik
· Cakra : Humoris, Ramah
· Rissa : Sabar
· Ayu : Telaten, Pantang menyerah
– Amanat
· Persiapkan segala sesuatunya dengan matang
· Sesama keluarga harus saling terbuka
· Tidak boleh menyerah untuk mendapatkan sesuatu
b) Unsur Ekstrinsik
– Nilai-nilai
· Nilai Agama
Bukti : sudah wudhu? Sudah isya?
· Nilai sosial
Bukti : Dani, kembalikan. Itu buka milik kamu. Dani, please say, sorry.
4. Kelebihan Novel
§ Banyak nilai parenting yang ada di buku ini
§ Alur cerita jelas dan rapi
§ Pengkarakternya terasa kuat
5. Kekurangan Novel
§ Sampul novel kurang menarik
§ Kertas novel kertas buram sehingga kurang nyaman untuk dibaca
6. Kesimpulan
Novel Sabtu Bersama Bapak ini merupakan novel yang sangat mendidik bagi para pembaca. Novel ini cocok dibaca oleh remaja terutama cewek yang sedang bingung mengenai jodoh, dan orang tua.