1. Perang Salib
Pada abad ke-7 kota Jerusalem jatuh ke tangan banga Arab. Peziarah dari Eropa masih diperkenankan berkunjung sehingga tidak menimbulkan konflik. Namun setelah bangsa Turki menguasai Jerusalem (1070) para peziarah Kristen dilarang mengunjungi kota suci tersebut, sehingga berkobar Perang Salib yang terjadi tujuh kali sepanjang tahun 1070-1291 (sekitar 200 tahun). Dinamai Perang Salib oleh orang Kristen, dan dinamai Perang Suci oleh orang Islam.
Perang ini melibatkan sangat banyak orang, terdiri dari orang-orang Turki Seljuk dan Arab melawan bangsa Eropa. Pada akhirnya kota Jerusalem berhasil dikuasai oleh orang Islam. Namun bangsa Eropa tak tinggal diam, mereka ingin balas dendam. Raja Richard The Lion Heart (Inggris) menghimbau para Raja di Eropa untuk merebut kekuasaan kota Jarusalem. Mereka berusaha namun gagal. Perang ini mengakibatkan terputusnya hubungan perdagangan antara Eropa dengan Asia Barat dan memicu persaingan antar bangsa di Eropa untuk mencari dunia baru.
Adapun faktor penyebab perang salib yaitu (yang saya simpulkan) :
- Para peziarah Kristen dilarang mengunjungi Jerusalem.
- Keinginan merebut Spanyol yang telah dikuasai Dinasti Umayyah selama 7 abad.
- Usaha untuk mempersatukan kembali Gereja Roma dengan Gereja Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Jerusalem dan Aleksandria yang dipelopori oleh Paus Urbanus.
Dampak perang salib antara lain :
- Terputusnya jalur perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah), sehingga pedagang-pedagang dari Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapat rempah-rempah.
- Karena kekalahan dalam Perang Salib, bangsa Eropa menyadari bahwa mereka telah tertinggal dari orang-orang Islam dan bangsa Timur. Kelemahan tersebut menjadi gebrakan dahsyat untuk mengejar ketertinggalan. Mereka belajar dari karya besar orang-orang Islam dan berusaha mengembangkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) secara besar-besaran.
- Kekalahan Perang Salib tentu meninggalkan luka yang dalam. Sebagian orang-orang Kristen pada akhirnya ingin membalaskan dendam kepada umat Islam, tentunya dengan motivasi yang tinggi untuk mengungguli umat Islam.
2. Jatuhnya kota Konstantinopel
Setelah adanya perang salib yang dimenangkan oleh umat Islam, terjadi perubahan tatanan politik. Perubahan itu memunculkan kekuasaan baru di Kekhalifahan Timur, yaitu kekuasaan Turki Usmani. Kekuasaan baru tersebut menjadi kekuatan besar yang sulit dikalahkan, hal ini terbukti dengan dikuasainya Mesir, Syria, Palestina, Mesopotamia, Asia Kecil, bahkan Kerajaan Romawi Timur.
Jatuhnya kota Konstantinopel, ibukota Romawi Timur ke tangan kesultanan Turki (dipimpin oleh Sultan Muhammad II) pada tahun 1453 menyebabkan hubungan dagang bangsa Eropa ke dunia Timur menjadi terbatas. Laut Tengah yang digunakan bangsa Eropa untuk melakukan transaksi perdagangan dengan Asia Barat, seluruhnya berada di bawah pengawasan Turki Usmani. Mereka mempersulit kedatangan bangsa Eropa ke daerah kekuasaannya, kemudian terjadilah kemerosotan dagang. Bangsa Eropa kala itu benar-benar terpuruk, terlebih rempah-rempah menjadi sangat mahal dan langka. Dari sini kemudian muncul ide untuk mencari rempah-rempah dari tempat asalnya, “Dunia Timur”.
3. Pencarian rempah-rempah
Harga rempah-rempah yang sangat mahal kala itu bahkan bisa disejajarkan dengan harga emas, maka muncul istilah “semahal emas” atau “semahal Lada”. Bayangkan saja harga cabai atau pala kala itu sebanding dengan harga emas, bukankah hal itu sangat fantastis ? Padahal harga yang sebenarnya di tempat asalnya sangat murah. Oleh karena itu, orang-orang Eropa ingin mengambil dari tempat asalnya secara langsung. Dengan harapan lain, bangsanya menjadi penguasa rempah-rempah di Eropa. Karena berbagai desakan tersebut, bangsa barat berlomba-lomba melakukan ekspedisi dan berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
4. Penjelajahan Samudera
Pada akhir abad ke-15, akhirnya bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan samudera. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya penjelajahan samudera, antara lain yaitu :
a. Adanya keinginan untuk mencari rempah-rempah.
b. Ingin memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
c. Adanya jiwa petualang, sehingga menggugah semangat untuk berpetualang mengarungi samudera.
d. Semangat balas dendam untuk reconquista atau menaklukan orang-orang yang beragama Islam.
e. Jatuhnya kota Konstantinopel, pusatnya jalur perdagangan bangsa Eropa yang kemudian dikuasai Turki Usmani.
f. Tertarik dengan Kisah perjalanan Marcopolo (1254-1324) seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituangkan ke dalam buku Book of Various Experience (Imago Mundi) yang mengisahkan tentang keajaiban dunia.
g. Keinginan yang tinggi untuk mengetahui lebih jauh rahasia bumi, keadaan geografi dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain. Terlebih kala itu telah ditemukannya teori Heliosentris oleh Copernius bahwa pusat peredaran tata surya adalah matahari. Planet-planet berputar mengelilingi matahari dan bumi berputar pada porosnya. Bentuk bumi tidak rata tetapi bulat.
h. Ambisi pencapaian 3G (gold, glory and gospel).
- Gold = Keinginan mencari kekayaan. Emas sudah disejajarkan dengan rempah-rempah,
- Gospel = Menyebarkan agama nasrani. Sebagai utusan resmi kerajaan para penjelajah wajib mmengemban agama raja untuk disebarkan di daerah kekuasaannya, sehingga rabi dengan Al-Kitab (gospel) selalu menyertai setiap kegiatan ekspedisi.
- Glory = Memperoleh kejayaan. Kejayaan sebagai suatu bangsa ditunjukkan dengan kemampuannya menaklukkan wilayah lain dan luasnya daerah jajahan.
5. Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat tersebut telah dibuktikan dengan beberapa hal yaitu :
- Dikembangkannya teknik pembuatan kapal untuk mengarungi samudera.
- Ditemukannya mesiu untuk persenjataan.
- Ditemukannya kompas sebagai petunjuk arah.