Dru Chen Merilis Album “Slower Life” , Single “Mess In Me” Sebagai Track Utama Duet Dengan Rangga Jones dan Gentle Bones.
“When I cry at the end of a bad day, It’s like, you’re there to save me” Perlahan, dan kamu bisa menjalani semuanya kembali. Kami merindukan hari-hari yang lebih sederhana di mana kesenangan dan penjelajahan adalah yang terpenting. Semakin tua usia kita, semakin sulit untuk membiarkan dirimu merasa polos dan terbuka lagi.
Jangan Lupa Baca Juga : Cinta Yang Mendalam Dari Nadhif Basalamah Lewat “Penjaga Hati”
Sentimen ini menentukan nada untuk Slower Life, kumpulan lagu ketiga Dru Chen yang akan dirilis pada beberapa waktu lalu. Pencarian utopia dalam “If You Knew” dari kata-kata seorang ayah kepada anak yang baru lahir, hingga gejolak sensual “Show Me“, realisasi katarsis dalam “I’ll Be Honest“, dan kerentanan lembut “Mess In Me” dan “Connect The Dots” membentuk inti emosional dari album Slower Life.
Sementara itu, tujuh single dirilis pada tahun 2021 di Esplanade Concert Hall sebagai Slow Life, Slower Life yang diperluas di tahun 2023 mewujudkan visi Dru dengan cara yang komprehensif dan ekspansif secara emosional. Sebagai permulaan, album ini didukung secara sonik oleh Audio Spasial dengan campuran Dolby Atmos di Apple Music, sementara pengguna Spotify mendapatkan lagu bonus eksklusif “Mess In Me/Summertime (Acoustic)” yang membawa performa Fender rhodes yang penuh perasaan dari Dru.
Kemistri antara Dru dan artis lainnya pada kolaborasi ini sangat menyentuh perasaan dan
menampilkan musisi-musisi ini dengan cara yang baru. Kolaborasi ini menampilkan Shye, Rangga Jones, Gentle Bones, Charlie Lim, dan Calvert Tay. Perpaduan mereka dalam menulis lagu sangat menyegarkan dan menimbulkan rasa takjub dan kemudahan dalam bekerja bersama.
Sulit untuk menentukan album ini ke dalam sebuah genre, karena sejujurnya album ini
menyatukan banyak perbedaan, mulai dari neo-soul yang funky “Why Can’t I Help Me?” ke alt-rock dari “Utopia Reimagined: If You Knew”, yang merupakan tugas dari Foundation for the Arts and Social Enterprise sebagai interpretasi dari Simfoni ‘Utopia’ klasik 2018 oleh Vladimir Martynov. Momen paling merdu dari Slower Life sendiri adalah “Mess In Me“, sebagai album centerpiece.
“If you could see what it is you are to me, I’m sure you’d find it hard to believe”
Fokus Track Album ini ialah berjudul Mess in Me, dengan nada groove yang penuh perasaan dan suara tenor yang merdu, falsetto yang merdu, dan Prince- isme. Mengacu pada jiwa klasik, gitar Hendrix-ian, dan aransemen yang luas. Mess In Me berada di akhir album dengan emosi yang datang dengan cinta dan kehidupan serta merupakan fokus lagu dalam album ini.
Bekerja sama dengan Rangga Jones dan Gentle Bones, Mess In Me menandai akhir dari bab Slower Life dengan alunan cinta, kebingungan dan keajaiban, sebuah lagu untuk dinikmati di telinga pendengar untuk musim yang akan datang dalam sebuah album yang penuh dengan kolaborasi berharga.