Stars and Rabbit adalah duo asal Yogyakarta yang didirikan oleh Elda Suryani (vokal) dan Adi Widodo (gitar) . Duo ini terbentuk sejak 2011. Imaginary pop adalah sebutan yang mereka bikin untuk mendeskripsikan musiknya. Elda yang saat itu baru cabut dari bandnya, Evo, tiba-tiba mendapat pesan dari Adi, mengajaknya untuk bermusik bersama. Terbentuklah Stars and Rabbit yang namanya dicomot dari nama akun Twitter Elda.

Kiprah Mereka Sejak Berdiri

Stars and Rabbit resmi mengumumkan terbentuknya band mereka pada September 2011 di acara Prambors On The Move Roadshow di Jakarta.
Merasa cocok di selera musik dan visi, mereka melanjutkan membuat musik. Satu per satu lagunya diperkenalkan secara digital. Pelan tapi pasti mereka berkarya, hingga di 2015, album pertamanya, Constelation rilis. Sejak awal, jalur indielah yang mereka pilih untuk membesarkan musik mereka.
Dengan mengeluarkan single pertama mereka yang berjudul Worth It, lagu ini menjadi soundtrack resmi acara radio Prambors pada saat itu. Setahun setelah rilis album,mereka membuat konser tunggal Grow Concert, di gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta, belum juga tahun berganti sudah menggelar konser lagi. Kali itu bukan lagi anak anak muda jogja yang menyaksikan dan mendengarkan. Melainkan para pecinta musik di tanah Inggris sana. Tur bertajuk Baby Eyes yang dihelat pada 12-20 Oktober 2016 tidak hanya sukses membuat Adi dan Elda saja yang ngerasa mimpinya terwujud, melainkan juga kita semua para penyuka musik alternatif di Indonesia.
Kejutannya nggak cuma itu, festival musik sidestream yang paling dinanti, Laneway Festival pada 2017 juga memasang nama Stars and Rabbit sebagai bintang tamu. Di Februari 2018 Stars and Rabbit mereka membuat konser kolaborasi dengan duo musik elektronik dari Bandung yang tampil juga di Laneway, yaitu Bottlesmoker.
“(kuncinya) adaptasi dan disiplin. We have a solid foundation. Baik di bidang kreatif maupun bisnisnya, yang berusaha berjalan selaras. Karena Karena semuanya punya visi yg sama dan ingin berkembang dan belajar bersama. So we keep challenge ourselves in a positive direction,” tukas Elda di wawancara dimedia berita lainnya.

Elda juga menegaskan, kiprah mereka di luar negeri tuh bisa kayak gini karena networking yang mereka bangun. “Dengan memanfaatkan media digital yang suitable buat kami, we try to represent ourselves better each time untuk kebutuhan-kebutuhan submission festival, misalnya,” kata Elda
Awal mulanya mereka bisa manggung di London adalah karena di sana banyak penyuka musiknya. Dulu, pernah ada sebuah e-mail yang mereka terima. Nah, e-mail itu berasal dari sebuah media online Inggris yang sangat nge-fans sama musik Stars and Rabbit. Dari situ, mulai banyak menjadi bahan pembicaraan di media Inggris.
“(kuncinya) adaptasi dan disiplin. We have a solid foundation. Baik di bidang kreatif maupun bisnisnya, yang berusaha berjalan selaras. Karena Karena semuanya punya visi yg sama dan ingin berkembang dan belajar bersama. So we keep challenge ourselves in a positive direction,” tukas Elda.
Masalah bukan berarti nggak pernah datang. Elda cerita, finansial dan jaringan yang menjadi tantangan mereka, karena tim harus cermat menggunakan pundi-pundi yang dimiliki dan memilih networking yang tepat. Lalu jika ada masalah, Adi memiliki rumus yang selalu berlaku, “kami rasa kami melakulan hal yg kami suka.. jadi sejauh ini masalah bisa dipecahkan sama-sama.”

Keluarnya Adi Widodo dari Stars And Rabbit

Namun, pada 12 November 2019, Adi Widodo mengumumkan kepergiannya dari Stars and Rabbit untuk fokus ke pekerjaan barunya di industri periklanan,
Elda mengatakan, alasan Adi Wibowo keluar karena ingin fokus kepada pekerjaan barunya. “Dengan berat hati, Adi tidak akan lagi bergabung dengan saya dalam perjalanan Stars and Rabbit,” tulis Elda seperti dilansir di media Antara. Menurut Elda, Adi saat ini ingin berfokus kembali mengejar impiannya dalam industri periklanan. Selama bersama Adi, Elda mengatakan, dirinya tidak akan pernah melupakan kebersamaan mereka dalam membesarkan Stars and Rabbit.
Setelah keluarnya Adi Widodo, Stars and Rabbit tidak lantas tenggelam dan mandek karya. Mereka justru tancap gas dengan hadirkan singel baru bersamaan dengan video musiknya. Bahkan belum lama, 3 Januari 2020 lalu merilis album kolabirasinya dengan unit duo elektronik asal Bandung, Bottle Smoker berjudul Pieces That Fit.

Elda mengajak Didit Saad menggantikan Adi

Tanpa Adi sebagai partner bermusik, kali ini Elda Suryani mengajak Didit Saad menjadi rekan inti dalam proses kreatif album baru yang dirilis bulan depan, Rainbow Aisle. Sebenarnya, Didit Saad bukan sosok baru buat Elda. Sebelumnya, Didit sudah sering membantu, bahkan sudah bermusik bareng Elda sejak zaman Evo (band Elda sebelumnya). Jadi secara chemistry nampaknya sudah langsung nyambung dan semoga ke depannya lancar jaya selalu.

Sumber :

 

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.